Bagaimana Islam di mata remaja sekarang
Islam di mata remaja sekarang mungkin hanya sebuah agama yang mewajibkan mereka untuk sholat, puasa, zakat, dan naik haji. Namun ternyata, Islam tidak hanya sebatas hal itu. Islam juga mengajarkan tata cara kehipuan bergaul dengan laki-laki, mengatur bagaimana cara muslimah dalam berpakaian, mengatur tentang perilaku kita terhadap orang tua dan sebagainya. Tapi, pada kenyataanya hal itu jauh dari realisasi. Kalangan remaja masa sekarang bukan menganggap islam sebagai jiwanya, batinnya atau qalbunya sendiri secara sadar atas apa yang akan dipertanggung-jawabkan di akhirat nanti.
Dalam hal ini aqidah menjadi peran penting dalam pembentukan suatu remaja islam. Aqidah sendiri terdiri dari 3 unsur yaitu Iman, Islam, dan Ihsan. Lalu kaitannya dalam permasalahan yang sedang kita hadapi ini adalah bahwasnya apabila remaja-remaja Islam yang akan meregenerasi kaum sebelumnya dibekali, ditanamkan, dan diajarkan sedari kecil tentang apa itu makna Iman, Islam, dan Ihsan dengan lingkungan yang mendukung dan kondusif untuk melahirkan generasi-generasi tersebut, maka Insya Allah para remaja Islam masa sekarang tidak hanya menganggap Islam sebagi agama yang “mengekang” mereka melainkan pedoman hidup dan mati mereka yang akan dipertanggung-jawabkan kelak.
Seperti dalam hadist Rasulullah SAW bersabda “Orang Mu’min yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik budi pekertinya” (HR. Ahmad). Dalam hal ini menunjukkan bahwa akhlak adalah tolok-ukur dari iman seseorang. Remaja yang beriman adalah yang berakhlak baik. Nah, masa sekarang adalah masa yang krisis akhlak. Dalam artian sulit sekali mencari remaja-remaja yang berakhlak baik. Kebanyakan remaja sekarang tidak mau berkiblat pada Rasulullah SAW, melainkan kepada idola-idola mereka seperti band-band terkenal, artis sinetron, dan lain sebagainya. Itu menunjukkan bahwa iman mereka kepada Nabi Besar Muhammad SAW mulai memudar. Padahal Rasulullah lebih memiliki andil yang lebih besar dalam kehidupan Islam dibandingkan idola mereka tersebut.
Inilah permasalahan yang sekarang dihadapi oleh para remaja Islam saat ini . Mereka menganggap Islam sepele, sebatas agama. Solusinya adalah bagaimana kita sebagai umat Islam yang sama-sama belajar untuk menuju ridho Allah, mengajak mereka untuk selalu ingat pada Yang Maha Menciptakan mereka, mengingatkan mereka untuk bagaimana adab kepada lawan jenis, orang tua maupun yang lainnya. Insya Allah dalam keikhlasan untuk senantiasa dakwah dan Jihad Fi Sabilillah, kita dapat bersama-sama menuju ridhoNya. Seperti dalam hadist yang diriwayatkan oleh Muslim “Barang siapa diantaramu melihat sesuatu kemungkaran, hendaklah (berusaha) memperbaikinya dengan tangannya (kekuasaan), bila tidak mungkin hendaklah berusaha memperbaikinya dengan lidahnya (nasihat), bila tidak mungkin pula, hendaklah mngingkari dengan hatinya ( tinggalkan). Itulah selemah-lemahnya Iman.”. Akhir kata, manusia hanya bisa berusaha dan bertawakal, semua kembali pada taufik dan hidahNya pada diri setiap mu’min.